Minggu, 10 Oktober 2010

...potongan puisi dari "Redz Kangkung" ketika orang ku cinta uncap kata "putus" mksh Redz...

Ketika Aku Menanti

Oleh: Redz Kangkung | 10 Januari 2010 | 18:28 WIB
Disuatu situs blog

ada hembusan nafas disini berat dan tak terkendali
aku yang sekian lama menanti
berharap semuanya akan berhenti

ada air yang mengalir dimata ini
entah itu karena bahagia atau rasa kecewa
bendungan itu pecah seketika
ketika aku menyadari penantian ini dapat berujung kecewa

Rabb
Engkau Maha mengetahui masa depan ku
Engkau Maha mengetahui keinginan ku
Engkau Maha mengetahui yang terbaik untuk ku

Rabb
aku tak ingin berbagi cinta
aku hanya ingin cinta ini untuk MU
hingga aku dapat capai surgaMU

ketika aku menanti

ada sabar yang ku beri
ada sayang yang ku tebari
namun aku tak meminta ganti
karena kau dan aku sama
sama-sama menanti akhir cerita dari penantian ini

...di dedikasi bagi mereka yang menyebut ku berdosa...

Ingat satu hal “AKU MENCINTAIMU”

Aku selalu bertanya:
“Mungkinkah mewujudkan cinta ini?”

...

Karena seperti yang kau tahu aku harus berlomba dengan waktu…….
Oh andai aku sempurna, mungkin semuanya takkan begini
Karena kita tetap bisa merajut cinta sambil mengantarmu meraih gelar, cita-cita, kerja dan semua inginmu…..

Mungkin kau anggap semua ini gombal…….
Tapi sungguh….. Aku ingin segera sempurna dan menjadi sempurna saat ini juga
Agar umurku tak mengubur semua mimpi-mimpiku…..
Amin

Apa aku masih harus bersabar dan terus bersabar…?????
Oh Tuhan….. Belum cukupkah semua bahagia hilang sepanjang usiaku?
Atau… kau sama seperti yang lain…?
Datang berikan harapan, tinggalkan cinta Terus campakkan dku dalam perih, pedih, miskin dan sendirian dan kesepian sepiii????
Biarlah….. aku dah cukup senang kenal sosok sepertimu

Pernah tertawa bersamamu
Pernah memandang tanpa cela wajah cantiku
Walau semuanya adalah benih luka yang tertunda dan terus tumbuh menyembilu

Aku tetap tak mengerti siapa aku
bagimu…….

Jika kau bersedih dan menangis membaca ini , aku seribu kali lebih sedih dan perih

...ketika waktu mengajarkan aku untuk diam...

Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut
Seolah cahaya hilang di telannya

Ku mencintai bukan membenci
Ketika ku coba untuk memahami
Arti cinta sebnarnya
Tapi kenapa hanya luka yang ku dapat

Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelai
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan
Dengan sebuah silet tajam
Kau sayat seolah kau tak mempuyai rasa

Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karma ku mencintai
Buka ,aku yang di cintai

Semoga kau bahagia
Dengan luka ku ini
Semoga kau tenang
Dengan pederitaan hati

Sesungguhnya tuhan melihat
Mendengar
Dan mersakan
Apa yg kurasa
Dia tak diam
Tapi dia selalu mendengar do’a ku

Suatu saat kau akan tau
Arti cinta sebenar nya..

...i said "I am MUALAF"...

Ya Allah..
Tak bisa bibirku berkata
Hanya hati memuji namaMu
Pancaran jiwa
Terangi hidup yang lama hampa
Kalimat syahadat kugenggam

Dzikrullah dan shalawat riuh dalam senandung
Seiring tetes air mata
Jatuh hapuskan kekafiranku

2005 tahun silam
Ku mencoba mencari arti sebuah panggilan
Ku mencoba menggambarkan sosok yang hadir setiap peluh kesah ku

Lima tahun kini
Ku dihampiri NYA
Suara lembut
Dengan cara yang terkadang membuat ku menamainya sebagai "UJIAN"

Jiwa ragaku berselimut Muslim
Songsong hari jelang hidupku yang baru
Di sini, aku berharap sebuah akhir yang baik
Dari awal yang tak terkira

...potongan puisi dari teman baik "EithaFazshaHansVan Zshallen" mksh mbak...

‎​Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan
meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai,
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti,
tapi ia tetap pergi.

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah,

Aku pernah .........

Aku pernah tersenyum meski kuterluka !
karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,

Aku pernah menangis kala bahagia,
karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,

Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan......

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan
Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.

...coretan ungkapan *3...

Sendiri ku beridiri disini

Di sudut pojok ruang hati

Mencari-dan terus mencari

Tanpa tahu apa yang ingin dicari



Hanya bisa merasakan

mencoba mencari kejujuran

Dalam rasa yang terus bergelora tak berkawan

Atas hati yang terus berkinginan



Tak ada angin berhembus

Membuat peluh mengalir menembus

Membawa sebuah kerinduan yang tak bertepi

Selalu hadir dalam hidup sepi



Biar, biarkan aku menata ruang di hati

Karena tak sedikit inginku atas cinta ini

Menggurat membekas di dalam nurani

Terus berbisik dan menyapa meyakini



Bagai gerimis turun malam hari

Menyapu jejak luka

Membangkit memberi pesona

Atas suatu keinginan diri



Seorang yang kusayangi

Terimakasih ku atas semua ini

Kau telah miminjamkan ku sayap

Biar ku coba terus terbang merayap

Mengantarkan ketulusan cinta yang termiliki



Dalam Perenunganku, Mencoba merasakan cinta

...tertulis saat dia uncap kata "break"...

Luka adalah bagian jiwaku
Dia adalah karena aku berjalan
Luka membasuh jiwaku dalam rana
Indah luka ketika ia membuat jiwaku bersinar kembali

Setiap luka adalah jalan pemurnian jiwa
Dalam luka dibukakan pintu kesedihan
Dalam luka juga ada pintu damai
Luka juga membuat aku mengenal cinta

Jalan jalan luka adalah jalan jalan jiwa menuju pencerahan
Dalam luka aku belajar ikhlas
Dalam luka aku belajar menyerah
Dalam luka aku belajar apa adanya
Dalam luka aku belajar berdamai

Aku tak takut luka
Aku akan sembuh dari luka
Aku akan bangkit dari luka
Aku akan dimurnikan kembali dalam indahnya sebuah luka

...lagi !! di dedikasikan untuk "Amri"...

Dengan apakah harus kutuntaskan puisi
dengan menggoreskan luka di jari agar mengalir darahku
hingga setiap kata berdebar seperti jantungku. Atau

dengan tetesan keringat yang membungkus punggungku
agar tahu puisi adalah kerja keras mencangkul di tanah cadas
setiap kata tumbuh dari ketulusan berkarya. Atau

dengan airmata yang meloncat-loncat seperti huruf-huruf di papan ketik
mengikuti apa saja yang aku tulis, ia seperti sebuah perasaan
meloncat-loncat di dalam hati lalu meloncat keluar sebagai airmata. Atau

dengan langkah-langkah kita menyeberangi jembatan ke jembatan
yang menyatukan seluruh musim dalam peta perjalanan
setiap kata adalah petunjuk di mana kita hadir bersama. Atau

dengan senyuman yang membuat indah setiap pertemuan
dan pelukan hangat yang menyudahi setiap inci jarak
setiap kata adalah perekat nafas kita ke dalam satu makna. Atau

dengan ciuman sebagai tanda petik setiap kalimat cinta
kalimat yang melahirkan sajak-sajak yang mengalirkan sajak-sajak
sebab cinta tak pernah kehabisan sajak.

...coretan ungkapan *2...

Ingin Sekali kubunuh diriku (tapi bukan bunuh diri)//
membunuh diriku yaitu diriku yang membunuh aku/
akan kucabik mereka yang ada didalam diriku//
yaitu diriku yang berkhianat//



ketika pedang menusuk hati/
air mata yang terurai//
ketika hati membusuk/
lidah kelu tak berdawai//



ku membaca//
tapi seperti buta/
ku mendengar//
tapi seperti tuli/
ku merasakan//
tapi seperti terasa beku membatu//



LALU JALAN APA/
JALAN YANG HAUS DI TEMPUH//
LALU JALAN MANA/
JALAN YANG DIPILIH//



Senandung lirih angin malam/
tatapan bulan begitu sipit//
seluruh hati mulai tunduk/
tertegun melihat Hati Nurani//



Ku duduk di persimpangan Jurang/
Ku tatap kepala pedang disapingku//
Ku cabut dengan perlahan/
ku lihat penuh dengan karat//



Anjing liar didepan ku/
ku diam tanpa suara//
Aku bingung dengan apa/
Ku harus melawannya//



Teringat lampau//
Pedang ini sangat mengkilau/
Teringat masa itu/
Pedang ini sangat tajam//



Lalu apa yang harus ku lakukan//
tidak ada daya & upaya/
lewat mata ku tatap mata ku//
ter-enyuh lewat mimpi ku memanggil nama-Mu/



aku tercabik/
aku terluka/
aku tergores sampai tulang sumsum ku//
aku terhempas tak berdaya/



Pedang ku patah//
Melawan taring anjink liar itu/
Pedang ku jatuh disamping tubuh ku//
Melawati hari itu penuh dengan darah//



Anjing itu memalingkan wajahnya//
menatap ku dengan tajam//
anjing itu pergi/
Melolong seperti tertawa//



Aku terkapar//
Aku coba bangkit dari luka ku//
Aku bertumpuh pada pedang ku yang patah//
Aku angkat setengah tubuh ku//
AKu menatap langit hitam yang berkilauan//



Ku rasakan air mata dipipiku/
jatuh dari langit//
Ku rasakan setiap tetes//
juga di lidah ku/



Baru kusadar aku kehilangan/
Pedang ku patah//
Baru kurasakan/
Patahan itu jatuh kejurang//



hari berganti hari//
ku jalani hidupku dengan pedang patah ku//
hari demi hari //
ku coba untuk MENGASAH pedang patah ku//
hari terus bergulir//
ku bertahan hidup dengan pedang patah ku//



ku duduk dipersimpangan jurang//
ku tatap kepala pedang didada ku//
ku cabut dengan perlahan//
ku lihat sangat tajam dan megkilau//



Anjing liar didepan ku//
ku bersuara dengan tegas namun pelan//
Aku tidak meragukan-MU/
KU harus melawannya//



Aku tergores/
Ia terluka/
Aku terluka/
Ia tercabik//



Ku palingkan wajah ku//
menatap anjing liar itu dengan senyuman//
ku dekati anjing liar itu//
menguburnya dalam-dalam//



ku rasakan udara segar/
menerpa wajahku dari BARAT//
ku rasakan setiap hembusan/
memasuki paru-paru ku//



baru kusadar ku kehilangan//
tapi tidak semua//
baru kurasakan/
tapi aku masih punya pedang//



hari berganti hari//
ku lewati dengan pedang ku/
hari demi hari//
ku nikmati hidup ini//
hari terus bergulir/
ku jalani hidupku penuh dengan ARTI/

...di dedikasi untuk "Amri"...

Sayang,
ku titip kan cinta ini pada matahari yang selalu setia menyinari bumi,
walaupun dia kadang enggan bersinar,
tapi kan selalu ada mendampingi bumi.
Begitu juga dengan cintaku.

Sayang kutitipkan cinta ini,
pada matahari dengan harapan suatu saat nanti kau bisa menatap matahari dan bisa membaca bahwa ada cintaku disana…

Sayang mungkin aku tidak bisa bermuluk-muluk padamu,
karna kuyakin suatu saat kau tau bahwa aku kan setia selagi aku mampu.

Sayang cintaku ini seperti matahari,
walaupun suatu saat kujenuh padamu,
tapi yakinlah aku selalu ada untukmu..

Sayang,
kutitipkan cinta ini pada matahari,
berharap kau bisa menatap matahari itu,
dan kau kan tau…

Sayang,
ku akan tetap menitipkan cinta ini pada matahari,
walaupun nantinya kau tak kan pernah menatapnya,
kuyakin pasti ada yang lebih pantas tuk menatap matahari itu dan tau ada cinta yang tulus dariku…

...coretan ungkapan *1...

hari-hari ku yang sepi…
telah membawa hidupku dalam kesedihan..
canda tawa yang dulu ada..
telah terbawa jauh oleh rasa cintaku padamu…
aku hanya bisa berharap..
kau akan tau dan mengerti…
memahami dan merasakan apa yang aku rasakan..
dan membawa kembali senyuman untuk ku…
senyuman yang dulu kau bawa bersama cintaku…

tapi ada satu hal yang selalu aku takutkan…
kau tak pernah merasakan apa yang aku rasakan..
kau hanya menganggapku sebagai teman..
itu yang selalu membuatku merasa sepi…
tak mengungkapkan apa yang aku rasakan selama ini…
rasa cinta yang terpendam di dasar lubuk hati..

itu yang selalu membuatku tersenyum saat kau bahagia..
melihat kau bersama dia yang kau cintai…
dan dia itu bukan aku…
mungkin memang aku tersenyum bahagia…
tapi sebenarnya hatiku menangis…
menyadari bahwa cintamu bukan untuk ku…
tapi aku akan tetap tersenyum bahagia…
karna bahagiamu bahagia ku juga…

Kisah Klasik

Waktu mengajarkan aku untuk menghargai setiap pelajaran
Pelajaran mengajarkan aku untuk mengutarakan setiap lukis warna kehidupan
Kehidupan mengajarkan aku untuk melangkah
Setiap langkah tak selalu menjadi apa yang aku harap dan inginkan
Namun tetap ku yakin pasti semua akan datang TEPAT pada waktu NYA

Berkisah dari sebuah kisah klasik perjalanan hidupku
NYATA
Berani ku ungkapkan pada kalian
BUKAN semata agar kalian tahu betapa kuat atau betapa rapuhnya aku
BUKAN semata agar kalian tahu siapa aku

Berawal dari hal yang tak ku sangka
Berakhir dari hal yang ta ku tahu
Namun tetap ingin ku jalani
Terus dan terus

Seiring jalan ini
Berawal kata Bismillah
Dan berakhir kata Alhamdullilah