Minggu, 10 Januari 2010

Terima kasih sahabat ku "KARMA"


Mempercayai sesuatu yang belum ku lihat sendiri rasanya sulit.
Meyakini sesuatu yang belum ku rasa rasanya juga sulit.


Tapi jika ada suatu hal yang meminta ku untuk menunggu semuanya bahwa hal yang tak ku percayai dan tak ku yakini adalah benar adanya.

Hal itu adalah sebuah karma.
Dan karma itulah adalah sahabat terbaik untuk ku.

Hahaha rasanya itu sulit sekali dilakoni.

Namun Tuhan berkata lain, dimana aku diposisikan pada sebuah kejadian yang tak ku sangka hal ini menimpa ku !! Di tinggal mantan kekasih bersama wanita lain. Entah dan aku tak ingin tahu apa dan mengapa.

Terpuruk? Pasti ; Sedih? Sudah pasti ; Dendam? ..."
Tak bisa ku jawab.
Bodoh memang jika ku tetap mencintai nya kala itu dan mencoba menerima nya kembali bahkan melupakan semua salahnya.

Satu demi satu cara ku coba untuk memperbaiki keadaan meski sebenarnya ku sadari bahwa dia yang selingkuh..

Oh Tuhan apa yang kini terjadi pada ku? Cinta atau hanya ingin memiliki?
Entahlah..
Miring
Hingga suatu waktu tiba saatnya, dia memberi ku satu perkataan yang sampai aku mati tak akan bisa ku lupa. Bahwa dia mencintai wanita lain, dan mengagalkan pertunangan kita yang rencana kita buat tanggal 1 desember 2009.

Kita putus..
Satu tahun sebelum rencana itu berlangsung..

(bersambung) ..1

Kurang "satu detik" saja. Fiuh, aku MATI



Ini kali ke tiga aku menulis lagi untuk kalian dan diriku. Dan aku tak akan pernah dan tak ingin pernah mau untuk melupakan perjalanan hidup ku yang satu ini. Perjalanan hidup ku kali ini adalah perjalanan yang lain daripada yang lain. Yang mungkin bisa ku katakan satu dari sepuluh orang mengalaminya. "Terima kasih Tuhan, buat nafas kehidupan MU untuk ku hari ini, hari kemarin, hari lalu". Yups ! Jika tidak karena moment itu . . . Aku tak kan pernah untuk mengatakan uncapan syukur ini. Hahaha coba saja apa kalian pernah menghitung berapa kali kalian bernafas setiap harinya? Nah aneh kan? Buat apa coba kita menghitung, terkadang kita mengingat janji kegiatan kita saja sering lupa. Ok, aku mulai ceritanya.. Ini terjadi saat aku tinggal di kota orang. Sebut saja kota Semarang. Di semarang awal ceritanya mengapa aku sampai ada disana? Wah panjang banget . . . Tapi tenang saja aku bakal cerita untuk kalian.. Disana, aku tinggal nge-kost di daerah sampangan.. Ya di dalam kost itu pula banyak pesan yang tersirat untuk perjalanan hidup ku.. Tapi kali ini aku bukan untuk bercerita soal itu.. Lalu, kehidupan bebas pun aku rasakan. Aku mulai mencoba pulang pagi hari, mencoba dugem, mencoba ngerokok, mencoba pergi touring dengan kereta ekonomi, makan seadanya, nggak makan juga pernah, bahkan aku pernah minum minuman keras !! Ya ya ya, minum minuman itulah awal dari cerita ku kali ini. Hampir tiap hari bahkan aku melakoni hal itu, di saat aku sudah penat dengan masalah yang terjadi. Setiap aku minum, aku berharap Tuhan mencabut nyawa ku. dan membuang ku ke nereka !! Hingga . . . Tepat tanggal 31 / 07 / 2009 aku hampir mati. Kurang satu detik saja !! Namun, ku sadari Tuhan masih sayang dan cinta aku. Kejadian ini terjadi saat aku membeli minuman keras yang bertipe campuran di sebuah kedai "Babalo" dekat daerah sampangan. Saat itu aku minum sekitar satu liter, dimana kondisi ku capek, banyak pikiran, belum makan. Dan? Fiuh ! Aku mulai tak sadarkan diri, yang aku rasakan hanya aku merasakan sesak di dada, mata ku mulai buta, aku tak dapat melihat apa-apa, bahkan aku sulit untuk mengontrol tindakan ku, yang ada aku hanya kejang-kejang, serta mulut ku mulai muntah darah. Bersyukur saat itu, kekasih ku "Amri" selalu menemani ku, dia saat itu dia tahu aku lagi ada masalah, dan dia pun juga sudah semaksimal mungkin untuk melarang ku minum. Tapi tetap ku tolak !! Satu kata yang terus aku uncapkan saat maut mulai menjemput ku "yank, aku akan mati". Akan tapi amri terus mencoba agar dirinya tidak panik, dan menolong ku. Sesaat setelah mobil taxi ditelephone nya untuk membawa ku ke rumah sakit, aku mulai sudah tidak bisa mendengar suara amri. Dan aku uncapkan kata dengan terbata-bata "ya..n..k, a..k..u ak..akan ma...mati" sentak aku menutupkan mata dalam perjalanan dari kost ke rumah sakit. Amri, kekasih ku mencoba dan terus mencoba membuat ku tetap sadarkan diri, dengan menampar pipi ku.. Selang beberapa jam, aku mulai sadar dengan tifus di tangan, selang oksigen di hidung. Dan aku melihat Amri disamping ku berkata "yank, bertahan.. Aku sangat mencintaimu.. Jangan tinggalkan ku sendiri disini". (bersambung..1)